India Resmi Beli S-400 Rusia, Sekali Tembak 72 Rudal Melesat

Sabtu, 06 Oktober 2018 - 01:40 WIB
India Resmi Beli S-400 Rusia, Sekali Tembak 72 Rudal Melesat
India Resmi Beli S-400 Rusia, Sekali Tembak 72 Rudal Melesat
A A A
NEW DELHI - Pemerintah India pada hari Jumat (5/10/2018) resmi menandatangani kesepakatan pembeliam lima unit sistem pertahanan udara S-400 Rusia . Senjata pertahanan yang dibeli ini dapat melesatkan 72 rudal dalam sekali tembak dan melibatkan hingga 36 target sekaligus.

Nilai kesepakatan ini diperkirakan lebih dari USD5 miliar. Proses pengiriman senjata pertahanan tersebut dimulai dalam dua tahun ke depan.

Kepala Angkatan Udara India BS Dhanoa mengatakan sistem rudal S-400 menyediakan penyokong yang sangat dibutuhkan Angkatan Udara. Menurutnya, senjata tersebut dirancang untuk menghancurkan serangan udara, termasuk pesawat jet tempur siluman dan target udara lainnya.

"Kedua belah pihak menyambut baik kesimpulan dari kontrak untuk suplai S-400 Long Range Surface to Air Missile System ke India," bunyi pernyataan bersama yang dirilis setelah pembicaraan antara Perdana Menteri Narendra Modi dan Presiden Rusia Vladmir Putin, seperti dikutip NDTV, Sabtu (6/10/2018).

Sistem rudal mutakhir Rusia ini akan membantu India untuk memukul mundur serangan udara musuh-musuhnya, terutama Pakistan dan China. Namun, China juga sudah membeli senjata Moskow tersebut.

"Ini adalah sistem senjata paling mematikan di dunia dan menyediakan empat jenis pertahanan udara berlapis yang berbeda," kata Wakil Marsekal (Purn) Manmohan Bahadur kepada PTI.

Kesepakatan pembelian sistem rudal S-400 Rusia oleh India ini jadi sorotan media intenasional karena tercapai di tengah ancaman sanksi Amerika Serikat (AS). Sanksi berdasarkan Countering America's Adversaries Through Sanctions Act (CAATSA) ini sejatinya menargetkan Rusia, Iran dan Korea Utara. Namun, dalam penerapannya, undang-undang itu juga menargetkan setiap negara yang membeli persenjataan Rusia.

India telah menyampaikan kepada AS tentang perlunya untuk mendapatkan sistem rudal pertahanan udara tersebut.

Pada tahun 1999, sistem ini diperagakan untuk pertama kalinya di situs uji coba senjata Kapustin Yar (kawasan Astrakhan). Uji coba sistem rudal pertahanan udara yang paling maju kemudian dilakukan pada tahun 2000-an.

Pengembangan S-400 didasarkan pada sistem rudal pertahanan udara S-300PMU2. Jangkauan deteksi target dari sistem ini mencapai 600 kilometer.
(mas)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4470 seconds (0.1#10.140)